semeru journey part.1 : ---Sepotong gambaran K.A Matarmaja jakarta-malang---



Alasan yang pasti kenapa aku sangat suka naik kereta ekonomi adalah karena harganya murah, sangat murah mungkin. Dengan keluar uang rp.35.000 dari Jakarta sudah bisa ke jogja. Seperti hari ini aku dengan andri ---kakak kelas di asrama--- dalam perjalanan menuju malang dari Jakarta hanya dengan mengeruk rp.51.000 dari kantong.

Bagi sebagian orang lama perjalanan kereta ekonomi benar-benar tidak manusiawi, contohnya kami sekarang, untuk menuju malang harus menempuh 17 jam lamanya perjalanan. tapi kalau kamu mau lihat bagaimana kondisi sebagain besar rakyat Indonesia sebenarnya, kereta ini cukup mewakili.

Sebenarnya dalam perjalanan ini kami tidak hanya berdua, ada sembilan orang lainnya yang akan melanjutkan 6 malam ke depan bersama-sama dalam penjelajahan taman nasional bromo-tengger-semeru (TN BTS). Mereka adalah orang-orang yang hangat walaupun baru pertama aku temui. Bersama mereka perjalanan ini tidak membosankan karena banyak cerita yang dibagikan. Dan aku yakin tidak akan pernah kecewa melakukan perjalanan bersama mereka.

Selain karena murah hal lain yang menarik dari kereta ekonomi adalah penuhnya dengan penjual makanan sepanjang perjalanan. kamu tidak perlu takut lapar dan kehabisan pilihan makanan, dengan harga sekitar rp.5000,00 sudah cukup bisa mengganjal perut —bagi orang-orang berperut normal---. Kamu bisa temui nasi rames, nasi goreng, sate ayam, pecel, nasi uduk, pop mie dll. Tapi satu yang harus diperhatikan, lebih baik tidak usah membeli makanan sepanjang Jakarta-bekasi kalau tidak benar-benar terpaksa. Karena benar-benar tidak ada jaminan rasa dan kualitas kalau tidak boleh dikatakan mengerikan.

Seperti tadi siang, aku dan andri yang migraine karena belum makan siang mencoba nasi bungkus selewat stasiun jatinegara. Di dalamnya hanya berisi nasi pera, dengan mie kering berbumbu garam, ditambah telor dadar kecil sedikit berbau. Buruk, kalau tidak tega berkata itu mengerikan. Padahal di awal penjual lelaki itu bilang kalau isinya nasi ayam. Setelah cukup banyak yang membeli dia langsung turun kereta dan segera menghilang.

Tapi selewat itu, makanan yang dijual cukup enak dan sebagian masih hangat. Kami makan beberapa bungkus pecel, nasi rames ayam, sate ayam, sale pisang, wingko babat, dodol garut, Bergelas-gelas kopi dan pop mie. Oleh karena itu sekarang aku ingin pup, tapi pasti tidak ada WC tersisa karena dipakai juga oleh penumpang yang naik di semarang tidak kebagian tempat duduk.

Hari sudah mendekati malam, kereta ini dari tadi siang sangat sering berhenti lama, bukan karena mesinnya rusak atau menabrak orang tapi kereta ini harus mengalah demi lancarnya kereta-kereta bisnis dan eksekutif yang berangkat belakangan. Saat ini, kereta eksekutif dari semarang tepat berada di sebelah. Jendelaku dengan jendela di sana berseberangan, anak kecil gemuk putih menatap kosong ke jendelaku, lalu aku menatapnya balik. Anak kecil itu kemudian berbaring di pelukan ibunya. Mungkin dia bertanya-tanya tentang keadaan di seberangnya. Dia belum cukup dewasa untuk mengerti bahwa kadang banyak orang tidak punya pilihan untuk berada di tempatnya sekarang.

“aku masih bisa memilih, dan aku memilih disini”


To be continued……….

Comments

  1. Cool! I love the last statement.
    Sampe sekarang saya nggak pernah naik kereta sendiri, bahkan untuk urusan skripsi yang mengharuskan saya pulang-pergi ke UI pake kereta. Harus ada yg nemenin, kalo nggak ada lebih baik ngga berangkat. Nggak tau kenapa moda transportasi yg ini selalu bikin parno.

    Ah ya, aku udah punya tiket Jakarta-Jogja nih, tapi untuk Desember nanti. Sengaja pilih Desember soalnya lagi high season. Masih lama sih, tapi nanti kita kopdaran yaaa ;)

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya kereta ekonomi kereta yg tidak manusiawi...kl dilihat dari sudut pandang...tp ak setuju utk harga murahnya itu jg yg membwtku memilihnya krn dia mengajarkan kesabaran yg plg penting he..xx pdhl ak kan gk sabaran.dan byk hal yg terjadi diatas kreta ekonomi pokoknya kl mo keluar zona nyaman nikmati semua hal yg terjadi diatasnya.kl mo belajar sesuatu tng hidup mgkn emg disana tempatnya n kebikjaksanaan n kerendahan hati yg bs kt dptkan semoga saja

    ReplyDelete
  3. hemm, udah berapa lama saya enggak naik kereta ya? apalagi kereta ekonomi :D, dulu paling seneng naik kereta ekonomi duduk di pinggir pintu, sambil menikmati pemandangan sepanjang jalur kereta Malang - Blitar. Sekarang tinggal di bali, ga ada jalur keretanya -_-"

    ReplyDelete
  4. saya suka naik kereta ekonomi, salah satu moda transportasi yang saya sebut paling romantis. kenapa? karena kita akan mendapatkan banyak teman sepanjang perjalanan, suasananya pun hangat, favorit banget pokoknya :)
    salam kenal!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bu RT, Our Mother who art in Gang Pertolongan

kenapa saya keluar seminari ?

Kita Masih Terlalu Muda Untuk Mati