jepara dan badai laut jawa

Pagi itu jepara cerah sekali, walaupun angin tetap kencang berhembus, menggerakan ombak yang jadi tampak mengerikan, kapal KMP muria yang sudah beberapa hari tertambat juga sudah siap menunaikan tugas rutinnya.

Tur agen sudah harap-harap cemas, penumpang sudah tidak lagi sabar menunggu,sedangkan syah Bandar cukup ragu-ragu. Semua menunggu satu kata setuju, kapal itu boleh melaju.

Semenjak beberapa hari lalu syah Bandar di semarang telah melarang segala macam aktifitas penyebrangan dari semarang ke karimun jawa karena cuaca yang buruk. Perjalan dari jepara ke karimun jawa juga sudah berapa periode tertunda.

Namun wisatawan yang sudah jauh-jauh dari penjuru jawa tidak mau datang sia-sia, mereka yang batal berangkat dari semarang berangsur –angsur menuju jepara, sedangkan hampir seratus orang sudah beberapa hari bermalam di jepara hanya untuk menunggu cuaca menjadi ramah.

Orang-orang membludak di pelabuhan kartini jepara, truk-truk yang mengirim logistic juga sudah berbaris lama, beberapa coba meminta, bahkan memaksa, agar KMP muria bisa lekas bebas lepas menghempas laut jawa.

Cuaca tiba-tiba membaik, angin beranjak tenang. dan syah Bandar yang sempat ragu kini setuju, KMP muria boleh angkat sauh. Penumpang riang, tur agen lega dan truk-truk bahagia. Semua dipaksakan masuk.

Hari itu senin. Jumlah penumpang yang dimampatkan sebanyak 3 kali dari biasanya, truk-trukpun diparkirkan rapi agar semua bisa masuk .
KMP muria kelebihan muatan.
2 jam membelah laut jawa KMP muria diterjang angin dari segala sisi, lautan bergelora mengombang-ambingkan benda besi mengapung itu, awan sepekat asap dari perapian menutup keran cahaya dari mentari. Sebagian penumpang tahu kondisi tidak lagi baik, separuh penumpang tidak tahu menahu karena sibuk dengan perut yang melilit kekal menahan mual.

Kondisi di dasar kapal tidak lebih baik, kapal yang oleng ke kanan-kiri menggeser-geser letak truk-truk bermuatan material yang awalnya berbaris sempurna. Sampai truk itu berpindah ke sebelah kanan dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

Kapal tidak seimbang, benda besi mengambang itu oleng ke kanan..

Naluri kapten kapal bergerak secepat cahaya, sesegera mungkin kemudi ia arahkan jauh ke kiri, dibantu angina yang kini menghantam dari sisi kanan, kapal memutar balik kembali ke jepara. Hanya ada dua pilihan: kembali ke jepara menanggung kecewa penumpang atau terus memaksakan melaju dan pulang tinggal nama dan berita. Untung saja kapten kapal masih berakal sehat. Ia memilih pilihan pertama. Setelah 4 jam menyabung nyawa, kapal itu bersandar lega, penumpang pulang ke rumah masing-masing berbekal kecewa.

seperti yang diceritakan oleh tukang rujak di pelabuhan kartini jepara, waktu kami tiba disana hari rabu, untuk menyebrang ke karimun jawa, pulau itu ditutup sampai 2 bulan ke depan.
Ada perasaan kecewa karena destinasi pertama harus ditunda. Ada perasaan lega dan bahagia karena trip ini dimulai terlambat 2 hari dari rencana semula.

Comments

  1. ombaknya lagi besar banget ya? soalnya denger2 yang di pelabuhan merak juga ga bisa nyebrang. kayaknya bagus nya ke karimun jawa itu bulan april - oktober gitu kali ya pas lautnya lagi rada tenang :p

    ReplyDelete
  2. Iya, awal tahun dari bulan Januari - Maret laut kurang bagus untuk dijelajadi. Nanti aja, trip ke Karimun Jawa barengan, gue juga taun ini rencananya mau kesana kok ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bu RT, Our Mother who art in Gang Pertolongan

Kita Masih Terlalu Muda Untuk Mati

kenapa saya keluar seminari ?