Berani Hidup?
Siang itu di luar tampak panas, tapi di dalam kereta Sri
tanjung yang berpendingin udara, yang baru lepas dari Surabaya, panas jadi Nampak sia-sia berusaha. Tak
lama, gerbong kami yang berada di urutan
paling depan seperti menggilas sesuatu. Saya tidak ambil pusing, mata langsung
memejam kembali untuk membunuh jenuh. Kejanggalan itu tidak berdiri sendiri,
dalam hitungan detik kereta berhenti. Nampak masinis turun dari kereta berlari
ke samping gerbong yang berada tepat di belakang kami. Para penumpang yang
penasaran ikut melongok apa yang terjadi. Kesunyian datang dalam beberapa detik
lalu disusul dengan teriakan histeris penumpang.
Saya melongok ke luar pintu kanan pertama kali, karena nomor
kursi yang paling ujung dekat pintu. Awalnya, saya belum menyadari benda
berwarna putih dengan panjang sekitar satu meter yang tepat berada di hadapan
mata. Dalam sepersekian detik, saya tahu, itu sepotong kaki. Penumpang lain
menerjang untuk turun ke luar gerbong. Mereka berbondong-bondong melongok ke
kolong gerbong. Di sana, seonggok tubuh tercerai-berai terlindas roda besi
kereta. Siang yang panas itu, seorang perempuan paruh baya sukses gilang
gemilang mengakhiri hidupnya.
Kejadian itu berlalu cepat, saya tidak mau melihat lebih
jauh, pencernaan yang awalnya baik-baik saja seakan berontak untuk mengeluarkan
seluruh isinya. Saya memilih pejamkan mata, tarik nafas dalam-dalam dan coba untuk
mengendurkan urat syaraf. Beberapa belas menit kemudian, jasad yang tak utuh
itu dibawa naik ke dalam gerbong untuk diturunkan di stasiun terdekat.
Tak sampai hitungan jam, di stasiun berikutnya, kereta
lagi-lagi berhenti mendadak. Kali ini, lagi-lagi, dengan jenius, seorang pemuda
menghantamkan dirinya ke kereta yang melaju kencang, dia sukses pergi ke alam
baka. Saya terpukul, seorang mahasiswi manis di hadapan saya berseloroh, “sudah
biasa mas, ini sudah kejadian yang keempat sepanjang saya pulang pergi
Surabaya-Banyuwangi setiap bulan”.
Sekarang saya sadar banyak orang yang lebih berani mati dari
pada hidup. Bagaimana menurutmu?
29-11-2013
Anehnya lagi, sekelompok orang malah berfoto di samping TNI yang sedang mengumpulkan jenazah yang tercecer, mungkin dia kira itu hewan kurban.
hah? ini serius beneran kejadian? parah
ReplyDelete