sawarna, sejenak hening




Matahari jatuh dan langitpun bergemuruh, tetapi aku tetap berdiri memandang langit dan kamu tetap duduk memandang langit. Berdampingan di ujung bukit yang seakan menjulang menantang gravitasi. Cakrawala di ujung sana tampak merah kehitaman membara seperti lava pijar di pekatnya malam. Sama sekali kita tak saling mengusik. Dan senjapun berlalu. Daun-daun kering menari bersama angin beriring irama simfoni gesekan daun kelapa. Hanya aku, hanya kamu,

Aku tak tahu siapa namamu dan kukira engkaupun tak tahu siapa aku……….

Pantai sawarna, penghujung tahun 2010

Comments

  1. ahhh.. menohok. beberapa kali saya pernah duduk di samping gadis cantik, di tepi pantai, tapi seringnya gak kenalan. :D

    ReplyDelete
  2. @morishige : yah..kadang perempuan cantik hanya untuk dinikmati dalam pikiran hahhahha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bu RT, Our Mother who art in Gang Pertolongan

kenapa saya keluar seminari ?

Kita Masih Terlalu Muda Untuk Mati