The Kribo's Way
#006
Itu pertanyaan yang berkali-kali
diajukan teman atau kenalan yang baru pertama bertemu. Buat saya
jawabannya mudah saja, itu semua karena gen yang diwariskan kedua
orang tua saya, kromosom X dan Y bersatu lalu
bla...bla...bla...bla...
“Di jogja mungkin banyak orang yang
berambut kribo seperti kamu, namun, rambut kribo-pakaian berantakan
dipadukan dengan kulit kuning-mata sipit itu yang membuatmu jadi
beda. Kamu memecah stereotype pada orang kulit kuning-sipit yang selalu berambut lurus dengan warna-warna ajaib, menggunakan pakaian perlente-rapi nge-jreng. Sehingga otak orang-orang
menganggap kamu anomali” kata teman saya yang menggilai semiotika itu.
Kenapa rambut saya kribo?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dWdtHe7fwTTtBr1qRXj3H3SzFkvBTJmJAmgMnnEt976249ncvawfUN736tDpJ9TKj-QHkRLE1YL0EfXp7xUlbTsEOe5VDGsuKw_EW9pVdRF8RWV2QitZzZc0ryHz1NuaxYYxii8lNKWz/s320/155699_1743017937908_4244849_n.jpg)
namun, tentu bukan itu maksud
pertanyaan teman-teman tersebut.
Mungkin yang mereka maksud adalah
kenapa rambut saya sudah keriting lagi berantakan. Nah, kalau itu
saya juga sudah punya jawaban. Itu semua karena saya sudah belajar
menerima diri saya apa adanya dan belajar mencintainya.
Lalu muncul pertanyaan : “berarti
sebelumnya saya tidak bisa menerima kondisi diri?”
sambil berpikir dan menghela nafas
panjang saya menjawab “saya, dulu begitu”.
Lalu dimulailah cerita.
Sebagai anak berambut kribo tentu saja
berarti terbatasnya modifikasi gaya rambut. Sedangkan tren-tren
rambut yang lagi nge-pop di zaman saya SD, SMP dan SMA tidak
kribo-friendly.
Contohnya:
saat saya SD, mode rambut yang paling
keren saat itu adalah belah tengah dengan bagian poni melengkung
membentuk hati. Semakin panjang semakin keren, dan bila sudah cukup
panjang maka akan dipakaikan bando hitam, ya seperti Andi Lau saat
muda lha.
Nah, celakalah rambut saya ini, selain
susah disisir juga saat dibelah tengah bentuknya tidak serupa,
belahan sebelah kanan bergelombang ke dalam sedangkan yang sebelah
kiri bergerak ke arah sebaliknya. Saat semakin terik maka gel rambut
mulai meleleh dan rambut saya mulai kembali ke bentuk aslinya
bergerak ke segala arah. Dan tak lama saya kembali memilih rambut tipis
setengah centi.
Saat saya SMP, mode yang lagi trend
adalah gaya Spike yang membuat rambut berdiri tegak menantang
langit. Tentu saja mode rambut ini juga tidak kribo-friendly. Semakin
bisa berdiri dan mengilap maka semakin keren. Ditambah kalau jago
main basket sambil memakai bandana.
Berkali-kali saya coba gaya spike
menggunakan G****Y wax dan hair spray namun bukannya rambut jadi
berdiri malah kribo saya semakin kaku parah. Setelah berhari-hari
coba maka saya berhasil spike namun ujung rambut tidak berdiri lurus
namun belok ke segala arah. Kondisi itu malah menjadi bulan-bulanan
teman sekelas. Dan seperti lalu saya kembali memilih rambut tipis setengah centi.
Saat saya SMA, mode rambut yang lagi
tren adalah gaya anak band: indies dan emo, yaitu rambut panjang
dengan poni panjang disampirkan ke kiri atau kanan. Nah, lagi-lagi
gaya rambut ini tidak kribo-friendly. Ditambah saya tidak bisa
memainkan satupun alat musik. Yang saya bisa cuma naik gunung dan
jalan-jalan.
Pernah juga saya coba gaya rambut ini.
Saya pilih salon mahal untuk menyulap rambut ini jadi sekeren vocalis
Blink 182 atau Greenday atau My Chemical Romance, dan si penata
rambut berhasil. Namun, setelah pulang dan keramas, rambut itu tidak
pernah kembali seperti saat saya keluar salon. Malah hasilnya buruk
sekali sehingga akhirnya seperti yang lalu-lalu saya kembali memilih rambut tipis setengah
centi.
Saat saya kuliah, saya mulai ingin
memanjangkan rambut, tak peduli bentuknya seperti apa, tak peduli
orang mau berkata apa, “kalau memang berantakan, tinggal dikuncir”
pikir saat itu. Dan tanpa saya sadari rambut itu menjadi ciri khas
saya, hampir setiap orang yang saya ajak berkenalan mengaku pernah
melihat saya di suatu tempat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK93D9rHwjRfRwizkCB55gWhB19_L91ozbKGNenHnycatvWnR4dls1p8UDA3IZLN68rvSaf_vbX-pPG4CkMeu5tO4n_JLQzDOqirMSTlQ7WORYG4feUG8_CoW_FmaMRW-FIbNiZPxNzNte/s320/75124_1743027338143_407493_n.jpg)
Rambut kribo inilah momen dimana saya
menerima keunikan di dalam diri saya. Tren rambut boleh berganti,
tapi saya mencintai rambut saya dengan segala dinamikanya.
Terima kasih telah membaca sampai
habis.
Ttd
@rio_kriwil
wkwkwk... gila lu! ngebayangin rambut lo di spike gitu, betapa anehnya... hehehe... yang udah ada di elu itu udah yang paling cocoks. untung sekarang ga booming kribo, ntra kesenangan lu. :p
ReplyDeletemenjadi diri sendiri dan mencintainya adalah cara yang tepat untuk mensyukurinya. Kribo toh bukan sswtu yang buruk. :D
ReplyDeleteahaha,,, biarkan rambut mengurai jalannya sendiri. yg berliku itu nyeni. hidup kribo ;)
ReplyDeleteRambutnya keren, mas. :D
ReplyDeleteSalam kenal..
Aditya