Tokoh Utama di Balik Penciptaan Backpackidea


Seorang teman berkomentar “akhirnya lulus  juga lu”, komentar itu berlanjut dengan pertanyaan “apa yang bisa buat lu skripsi lancar?”. Dengan lugas saya menjawab “backpackidea, yang membawa gw sampai sejauh ini”. Apa itu Backpackidea? Itu adalah proyek idealis dalam bentuk majalah elektronik yang membahas dunia traveling. Detailnya saya tulis nanti, majalah dari volume 00-08 bisa kamu unduh di sini. Sebentar, saya kira bukan Backpackidea yang bisa membuat saya berjalan sampai sejauh ini……

Kita mulai cerita, di tempat saya kuliah, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, menawarkan dua macam tugas akhir bagi mahasiswa yang ingin sesegera mungkin lolos: Penelitian bisnis dan Pengembangan bisnis. Penelitian bisnis lebih kita kenal dengan nama skripsi, mendengar namanya saja buluk kuduk sudah merinding, terbayang banyak kakak angkatan yang tidak lolos-lolos dari tahap ini selama bertahun-tahun. Merinding itu juga bukan tanpa alasan, walaupun berstatus sebagai anak ekonomi saya tidak menguasai materi ekonomi, sebab saya tidak mencintai apa yang seharusnya saya pelajari (detail bisa dilihat di sini). Lalu bagaimana saya bisa lolos kalau bekalnya saja saya tidak punya? Oleh karena itu, saya ambil Pengembangan Bisnis yang memilki bahasa keren Business Plan, bahasa tidak kerennya Tugas Akhir. Subjek ini terbagi jadi dua pilihan: Rancangan pengembangan  usaha yang sudah ada dan Rancangan pengembangan rintisan usaha inovatif.

Backpackidea saya siapkan untuk pilihan yang kedua. Namun, saat ingin memulai proyek tersebut, muncul keraguan yang amat besar dalam diri saya. Saya ragu apa ada cukup buku dan teori tentang digital marketing di kampus saya, bahkan di lingkungan akademis Indonesia. Walaupun ini business plan yang notabene lebih menekankan aplikasi, tetap saja dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan teori-teori dari buku. Sedangkan ranah social media marketing dan consumer behavior di dunia digital masih merupakan sesuatu yang belum tersentuh di kampus saya, bahkan mungkin di banyak kampus-kampus di Indonesia. Saya ragu apa punya cukup teori untuk menulis proyek idealis ini.

Hari itu, ide-ide tersebut saya bunuh perlahan, saya sudah menyerah sebelum berjuang. Rasa frustasi dengan kehidupan akademis semakin menjadi-jadi. Sampai suatu malam saya asyik memandangi kicauan-kicauan di twitter. Akun @ariysoc, teman saya, seorang penulis perjalanan, asyik berdiskusi dengan akun temannya. Topik dan pertanyaan yang menarik membuat saya penasaran dengan akun tersebut. Saya kunjungi profilnya, tertulis “An academic with high passion in research-based activities in online consumer behavior & social media in the context of tourism and services”. Saat itu seperti muncul sinar terang dari langit di antara kelamnya keputus-asaan. Orang ini yang bisa membantu saya dalam upaya lolos dari kehidupan akademis.

Usut punya usut, ia adalah seorang dosen ekonomi di universitas terbesar di Surabaya. Sekali lagi muncul keraguan di hati, apa seorang dosen lulusan luar negeri mau meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa bodoh seperti saya? Apalagi dari Universitas yang fakultas ekonominya tidak masuk hitungan. Tersirat cerita teman dari Universitas terbesar di Jogja, tentang dosen-dosen mereka yang acuh tak acuh. “Kalau ke mahasiswanya saja seperti itu, apalagi ke yang bukan mahasiswanya” pikiran itu kembali menjatuhkan saya.

Saya beranikan diri bertanya, tanpa banyak berharap, minimal saya coba. Siapa sangka, sapaan saya disambut hangat, ia sangat terbuka dengan banyak pertanyaan. Sampai saya utarakan niat untuk meminta bantuan referensi dalam tugas akhir yang ingin dibuat. Sekali lagi, ia membantu saya dalam banyak hal, ia memberikan banyak referensi web, jurnal ilmiah, e-book gratis serta konsultasi dalam arah penulisan saya, semua melalui chat di facebook. Saya mendapatkan lebih dari apa yang saya harapkan. Walaupun saat itu saya belum menuliskan satu karakterpun dalam proposal, optimisme sudah membuncah dalam dada.

Sampai pada saat saya bisa menelurkan delapan edisi backpackidea dalam setahun, dan mempertahankan tugas akhir saya di depan dewan penguji pada tanggal 25 Februari 2013. Itu semua karena satu kemurahan hati seseorang dengan akun @kusumasondjajaS.

-          - - - - -
-           
Seorang teman berkomentar “akhirnya lulus  juga lu”, komentar itu berlanjut dengan pertanyaan “apa yang bisa buat lu skripsi lancar?” Bukan Backpackidea, tapi orang itu, dengan segala kemurah-hatiannya yang membuat saya berani mengerjakan Backpackidea, dan bisa lolos sebagai Sarjana Ekonomi.

Terima Kasih yang sebesar-besarnya untuk segala pertolongan bapak Sony Kusumasondjaja, S.E., M.Com., Ph.D yang membuat saya berani mengerjakan Backpackidea. Tindakan yang mungkin hal kecil buat Anda, tapi berdampak besar untuk saya.


Comments

  1. Selamat ya rio! Finally! Mau ngapain setelah lulus ini? :)

    ReplyDelete
  2. Salah satu yang buat gw smangat nyelesain skripsi (beneran nulis kuantitatif kalo gw..) adalah seorang Dosen juga yo, tapi beda, yang ini gw rasa sangat kompeten dan bisa ngebantu, tapi ternyata pas gw tanya dan minta bantuan konsultasi teori (teori yg gw pake jarang banget yang tau dan menguasai di Jogja waktu itu) jawabannya negatif, kira2 yang masih gw inget gini ni:

    "Kamu serius ga tapi? Ni susah lho metodenya, ga sembarang orang bisa.. Soalnya saya males kalo cuma jadi background aja.. Saya dapet apa donk kalo bantu kamu?"

    Dia emang cuma dosen terbang di kampus gw, mungkin semi2 curhat gitu sih kalo ngeliat jawabannya (ngomongnya di ruang TU yang lagi hiruk pikuk sambil tolah-toleh gw inget banget).. hihihi... kasian...

    Tapi justru itu jadi motivasi banget, buat ngebuktiin bahwa gw bisa, dan setelah gw garap gw tau dan yakin kalo semua orang bisa, dia aja melebih-lebihkan..

    Dan Gw ucapin terimakasih di skripsi gw, walaupun idealisme gw bilang tu orang ga layak jadi Dosen.. sama Ilmu kok pelit..

    ReplyDelete
  3. selamat pakde! semoga kedepan ane bisa bantu kontribusi lagi buat backpackidea, dan ikutan lulus dalam waktu dekat juga :peace :D

    ReplyDelete
  4. teruskan proyek backpackideanya. itu sdh jd jalan kamu :)
    congrats!

    ReplyDelete
  5. well, then i should say: it is YOU who made your skripsi has done!! Boleh jadi emg krn backpack idea, bisa jadi emg karena Mr. Kusuma yg bantu lo, atau karena alasan2 lainnya..... but it is YOU, the man behind your S.E. title. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bu RT, Our Mother who art in Gang Pertolongan

kenapa saya keluar seminari ?

Kita Masih Terlalu Muda Untuk Mati