Posts

Showing posts from June, 2011

Kekasih dewi anjani –potrait porter senior gunung rinjani-

Image
(“saya pingin rasanya bisa bahasa inggris, pingin ngobrol ma bule-bule yang saya antar” celotehnya sambil tertawa, saat melihatku sesekali mengobrol dengan 4 cewek belanda di dalam tenda. Maka dengan senang hati aku ajak ia bergabung dengan rombongan kami, dengan aku menjadi interpreter keduanya. Dan malam itu ia tersenyum lega karena cewek-cewek belanda itu sangat menikmati masakannya.) Apa yang membuatku ingin kembali ke rinjani? Berdiri di Puncak gunung aktif tertinggi kedua di indonesia? Danau Segara anak? kolam air panas? Sabana kuning keemasan? Hutan hujan basah? Satwa-satwa langka yang dapat ditemui sepanjang jalan? Air terjun sindang gila? Atau kebudayaan sasak di kakinya? Ya itu sebagian besarnya yang selalu kurindukan. Tapi bukan itu alasan utamaku masih berniat mendaki lagi rinjani, yang perjalanan menuju lombok dan mencapai puncaknya memakan waktu berhari-hari dan menelan biaya sangat besar bagi ukuran mahasiswa miskin kota yogyakarta. Karena alasan terkuat s

borobudur ----masih adakah sedikit tempat hidup tersisa bagi tukang foto keliling???-----

Image
Borobudur telah menjadi warisan budaya bangsa dan symbol Indonesia sebagai bangsa besar yang memiliki keagungan budaya masa lalu. Tapi yang tidak kalah penting adalah tempat ini telah menjadi sandaran hidup dari ribuan penduduk sekitar . mereka mengais rezeki para pengunjung dengan menawarkan penginapan, rumah makan, jasa parkir, souvenir dan satu yang hampir tergusur eksistensinya, fotografer keliling. Hari itu, langit borobudur biru cerah dan awan seakan berdamai dengan matahari sehingga panas dapat dengan leluasa menimpa kami. Haripun panas tak berangin , nampaknya angin sedang terlelap setelah tadi malam kelelahan bermain di bawah cahaya bulan. aku untuk yang kesekian kalinya berkunjung, mengantar teman-teman dari belanda. Ada yang menarik saat aku menuju kompleks candi .Di gerbang tangga candi duduk lelaki itu yang hitam legam berompi coklat layaknya wartawan , bergantung SLR analog di lehernya dan tangan penuh foto-foto keluarga dengan background candi borobudur dan l