Posts

Showing posts from May, 2012

Go to lombok with bule(s)—sebagai friend , peer partner, tour guide, private bahasa teacher sekaligus bodyguard--- part.2

Image
(Saya terlatih untuk bertahan di tengah alam yang mengganas, saya terdidik untuk bisa menjaga keselamatan orang lain di dalam hutan yang tak ramah, saya terbiasa mengantisipasi gangguan serangga dan binatang buas. Itu karena Alam bisa diprediksi,“tapi hati orang siapa yang tahu??” Saya tidak bisa mencegah dan menanggulangi perbuatan-perbuatan terjahat yang bisa dilakukan manusia.. sekali lagi “hati orang jahat siapa yang tahu?? ) 07 september …………. Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukan kami ke dalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat …………. Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukan kami ke dalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat ………….. Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukan kami ke dalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jaha

Go to lombok with bule(s)—sebagai friend , peer partner, tour guide, private bahasa teacher sekaligus bodyguard---

Image
(“kalian lihat, aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjamin keamanan kalian sepanjang perjalanan ini, tapi kalau kalian tidak bisa mendengar omonganku, aku tidak bisa mencegah seisi terminal ini atau ekstrimis setempat untuk memperkosa kalian dan membakar hidup-hidup, karena kekeras kepalaan kalian, kalian tahu sejak serangan terhadap afganistan dan irak, muncul kebencian yang amat sangat terhadap orang barat”) 5 september, 01.22 ( bus jogja-surabaya) Hujan turun , aspal-aspal basah indah memantulkan cahaya lampu-lampu jalanan, motor-motor berpenumpang 3 orang dengan barang bawaanya yang tampak overweight bergetar menerjang angin membelah jalanan yang banjir, berbeda dengan penumpang dI mobil-mobil pribadi yang nyenyak tertidur tak terpengaruh, truk-trukpun masih dengan enaknya menghambat jalan karena jalannya yang perlahan. Keempat bule itu, atau lebih rincinya, keempat perempuan belanda itu sedang tidur gelisah di kursi belakang, aku tidak tahu apa ruang

kenapa saya keluar seminari ?

Image
Banyak orang bertanya kenapa saya keluar dari seminari, banyak juga yang menyayangkan atas keputusan itu, karena menurut mereka panggilan itu langka, jarang-jarang ada yang seperti saya, mampu dan mau masuk seminari menengah di saat anak-anak seusia saya memilih untuk bersenang-senang menikmati masa muda.   Pertanyaan besar di dalam hati waktu itu adalah “ apakah saya benar-benar mau dan mampu?” Oleh karena itu, daripada saya bercerita alasan kenapa memutuskan keluar lebih baik menceritakan penyebab kenapa saya bisa terjebak di seminari menengah itu. Saat saya mendaftar masuk seminari tidak pernah terlintas di benak saya untuk menjadi seorang pastur. yang hidup miskin, suci dan selibat. Dengan segala tetek bengek spiritualitasnya. saat itu kelas tiga SMP Mimpi saya adalah menjadi ketua gangster kaya raya yang kegiatannya setiap hari bercinta  di pantai bersama  perempuan-perempuan bule berambut pirang, berbokong montok dan berdada kencang-besar, persis seperti ak