Posts

Showing posts from May, 2014

Pulau Kenawa -- Percakapan Tentang Manusia, Alam dan Iman --

Image
Bayangan tubuh kami sudah memanjang ke timur saat menjejakan kaki di pasir putih pulau yang berada di seberang pelabuhan Pototano ini. Carrier dan peralatan snorkling segera diturunkan dari kapal. Setuntas melempar muatan maka tak berlama-lama kapal itu segera meninggalkan kami berdua, saya dan asong. Saya takjub, pantai dengan gradasi kristal bening sampai biru tua, saujana mata memandang hanya rumput hijau keemasan bergoyang diterpa angin laut dengan latar bukit kecil meruncing. Swedia, Sampah dan Kanawa   Asong sudah tidak sabar untuk basah, setuntas membongkar muatan di hut yang tersedia di sepanjang pesisir pantai, ia segera memasang snorkle dan terjun ke air. Saya memilih untuk susur pantai dan mengelilingi pulau. Dahi langsung mengerenyit ketika menemukan banyak sekali sampah di sudut-sudut pantai.  Beberapa jam yang lalu di teras rumahnya, Ibu Arif, penjaga Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan, bercerita tentang komentar pejalan mancanegara yang

Merengkuh Danau Gunung Tujuh

Image
“Not every lake dreams to be an ocean. Blessed are the ones who are happy with whom they are.” ― Mehmet Murat Ildan --  foto oleh : Dewi Pelita Murdham berlari riang sambil bersenandung mengikuti irama lagu dari speaker portable yang ia gantung di tasnya. Sebagai Ranger Gunung Kerinci ia mengenal gunung itu dan gunung-gunung lain di sekitarnya seperti halaman belakang rumah. “ayo, yang semangat jalannya, lemas sekali kalian” gelak Murdham sambil duduk di atas sebatang pohon yang tumbang di ujung tanjakan.  Saya dan tim sudah kelelahan. Bagaimana tidak, kemarin sore kami baru saja turun dari Gunung Kerinci . Pukul 09.00 kami sudah menumpang pick up menuju gerbang taman nasional Danau Gunung Tujuh ini. Otot-otot kaki   baru terasa kaku sekarang setelah berhari-hari dipaksa menanggung beban tubuh dan carrier saat mendaki Kerinci. Bila kami dalam kondisi fit tentu saja pendakian ini akan terasa menyenangkan. Selewat gerbang, kami memasuki area deng

Renung dan Tutur di Gunung Batur – Sebuah Catatan Pendakian

Image
“We live in a wonderful world that is full of beauty, charm and adventure. There is no end to the adventures we can have if only we seek them with our eyes open.” ― Jawaharlal Nehru “kita ngga jadi naik kan?” menggeliat dengan mata setengah terbuka, Westi bertanya dengan harapan semua tidak jadi naik dan bisa melanjutkan tidur. Udara jam 04.00 WITA di Kintamani kejam menusuk tulang. Kami yang tidur di pendopo pos pintu masuk Gunung Batur mendekap segala yang ada erat-erat untuk mengurangi rasa dingin. Kemarin malam, kami berangkat dari Denpasar pukul 22.00 WITA dan tiba di tepi Danau Batur ini sekitar pukul 00.30 WITA. Padahal rencana awal pukul 19.00 WITA kami sudah berangkat, namun saya sudah maklum, ini sudah ketiga kali perjalanan yang dikoordinir Rara tidak tepat waktu. Setuntas mengemas barang-barang yang beberapa jam lalu digunakan sebagai pengundang rasa hangat, kami memulai perjalanan mendaki Gunung Batur. Jalan dari basecamp menuju kaki Gu