Catatan Penunggu Jendela
 
   (Sekedar memindahkan catatan di notes facebook, ditulis tanggal 6 November 2009)   Sudah tak terhitung  berapa pagi aku lewatkan bertengger di jendela  dormit besar. Seperti pagi ini, aku menikmati dari ketinggian bogor  masih berembun dengan aspal depan katedral tetap basah. Patung putih  pualam bunda maria memeluk anaknya masih saja disitu, di satu bagian  tertinggi gereja. Anak-anak SD Budi Mulia bersama ibu-ibunya yang masih  muda satu-persatu berlari riang masuk kompleks sekolah. Angkot-angkot  berwana hijau dengan ritme yang mirip hilir mudik berhenti dan pergi di  depan gerbang. Pastor berjubah putih di atas tangga gereja asyik  mengobrol dengan umat sehabis memimpin misa pagi.   Pagi ini  indah, seperti hari-hari sebelumnya dan mungkin hari-hari esok. Karena  hidupku selama 2,5 tahun di asrama ini dapat dengan tepat kuprediksi,  jarang sekali terjadi kejadian insidensial dalam keseharianku sepanjang  aku menuruti aturan yang ada.   Pagi ini memang indah, tapi  belum semp...