Kunjungan ke Teman Lama & Logo Baru
Kunjungan ke teman lama selalu membawa sesuatu yang baru.
Itulah yang sering saya alami dan kali ini saya alami lagi. Semenjak 2 tahun
lalu saya rajin pacaran dan rajin
mencari duit untuk survive menyelesaikan kuliah, hubungan saya dengan
teman-teman main jadi kurang terjaga, dalam arti hampir tidak pernah
nonkrong bareng. Nah, semenjak pacar
saya pergi ke Perancis dan sebentar lagi sidang skripsi maka saya kembali
menemui teman-teman lama yang tersisa di jogja, mulai teman dari : naik gunung,
fotografi, teater, kepanitiaan, teman mabok, dll.
Di suatu sore saya berkunjung ke rumah Jati, seorang teman
yang saya kenal dari teman di kos lama, ia bekerja sebagai freelance journalist
sekaligus freelance designer. Sebagai seorang teman yang baik ia memperhatikan
perkembangan e-magazine yang saya asuh karena saat masa-masa awal pendiriannya
ia adalah tempat saya berkonsultasi. Salah satu komentarnya adalah “webmu ngga
dinamis, ga enak klo dlihat dari tablet dan HP” dan “logomu itu masih yang lama
aja, kurang cocok sama majalahmu”.
Saya tidak menyangkalnya, saya malah mengamininya, saya
mengakuinya. Logo web itu saya buat berdasarkan asas darurat. Saat itu, deadline untuk mendirikan web tersebut semakin dekat
karena jadwal proposal yang pendek. Oleh
karena itu, logo tersebut saya buat asal jadi dan tidak pernah saya ubah sampai
saat ini. Padahal dari vol.00 sampai vol.08 jumlah terunduh e-magazine itu rata-rata 2600 kali setiap
edisi.
Saya jelaskan padanya kondisi saya yang tidak mengerti desain dan tidak mahir menggunakan toolsnya, seperti Corel Draw dan Adobe Illustrator. Untuk layout backapckidea yang saya kerjakan sendiri menggunakan Adobe InDesign, yang hasilnya berantakan, saya sudah berpeluh darah untuk mengerjakannya.
Sekitar dua belas jam
kemudian Jati menyuruh saya membuka e-mail, maka saya segera menaiki onthel tua
untuk menuju ke warnet. Saya buka emailnya dan Voila!!! Desain baru untuk logo
backpackidea sudah dia buat. Saya sangat suka, desainnya catchy dan futuristic,
saya tidak sabar untuk segera memasangnya di e-magazine saya.
Namun, pelajaran yang saya dapat di manajemen pemasaran
tiba-tiba muncul di benak. Logo sebagai symbol brand jangan diganti terlalu
drastis. Perubahan menuju suatu logo yang benar-benar berbeda membutuhkan step
by step yang lebih smooth, supaya konsumen (dalam kasus saya, pembaca) tidak
menyadari bahwa logo tersebut berubah seiring waktu. Berdasarkan pemikiran itu,
saya sampaikan terima kasih saya namun juga permintaan maaf karena tidak bisa
menggunakannya disertai penjelasan logis di atas.
Saya mengayuh sepeda dengan gontai kembali ke kos.
Sesampainya di kos, Jati kembali mengirim pesan supaya saya kembali membuka
e-mail. Disana sudah muncul logo baru yang lebih keren tapi perubahan dari logo
lama ke logo baru ini tidak terlalu drastis. Untuk kedua kalinya, saya berjalan
pulang ke kos, tidak lagi gontai, bahkan semangat memenuhi dada. Alhasil saya
tidak bisa tidur semalaman.
Terima kasih Jati buat desain logonya…..
enak ya bang, kemana2 naik sepeda, saia dulu waktu kuliah kmana2 jalan kaki.. hwaaa nasib..
ReplyDeleteHappy 365.. cheeers..
aku suka logonya yang baru. minta stiker donk, buat di mobil lucu.
ReplyDeleteBikin apa kek gitu pake logo ini. Trus kirim kesini. Ntr aku jual ke anak2 PPI. lol
ReplyDeletewaah logo baru.. smngat baru yaa
ReplyDelete